Nama : abdussalam
Fakultas:
syari’ah
Prodi : ekonomi syari’ah
"catatan dari Bapak Irwan khair"
ingat......!
pasal 1 : .........
AKUNTANSI KEUANGAN
Ø Aktiva, Kewajiban, dan Ekuitas Pemilik
Aktiva adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
Aktiva meliputi : Kas, Bank, Piutang, Persedian, Tanah, Pabrik dan Peralatan.
Hak kreditor memperlihatkan posisi hutang perusahaan yang disbut kewajiban
(liabilities) . Hak pemilik disebut
equitas pemilik. Hubungan antara
keduanya dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
Aktiva
= Kewajiban + Modal
Persamaan tersebut lebih dikenal dengan persamaan
akuntansi.
Ø Transaksi Bisnis dan Persamaan Akuntansi
1.1.1 Persamaan Dasar Akuntansi
a. Pengertian dan Rumusan Persamaan Dasar Akuntansi
Setelah
memiliki pemahaman tentang konsep-konsep dasar akuntansi, marilah kita
lanjutkan kegiatan kita dengan penyelenggaraan proses akuntansi. Untuk
mempermudah dalam melaksanakan proses pencatatan dan pelaporan, sebaiknya kita
mulai dari persamaan dasar akuntansi. Persamaan ini merupakan ringkasan dari
pencatatan hasil analisis setiap peristiwa ekonomi atau transaksi keuangan yang
terjadi.
Anda telah mengetahui bukan, bahwa kekayaan yang dimiliki oleh suatu
organisasi bisnis (perusahaan) disebut asset, harta, atau aktiva sedangkan hak
atau klaim terhadap kekayaan tersebut disebut equities atau passiva? Jika
aktiva yang dimiliki oleh suatu perusahaan sejumlah Rp 10.000.000,00 maka
equities (klaim terhadap asset tersebut) juga senilai Rp 10.000.000,00. Hubungan antara dua komponen tersebut jika digambarkan dalam sebuah
persamaan tampak sebagai berikut:
Aktiva = Equities
Rp 10.000.000,00 = Rp 10.000.000,00
Di sisi lain, hak atau klaim terhadap aktiva tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu
haknya kreditor dan haknya
pemilik. Hak dari kreditor disebut
hutang (liabilities) dan hak dari pemilik disebut modal (capital/owner’s
equity). Dengan demikian pengembangan dari persamaan tersebut menjadi sebagai
berikut:
Aktiva
= Liabilities + Capital
Dalam
persamaan akuntansi, biasanya penyajian liabilities selalu mendahului capital
(modal). Hal ini bukan hanya kebetulan saja, tetapi memiliki makna bahwa
kreditor memiliki hak terlebih dulu terhadap asset perusahaan dari pada pemilik
perusahaan itu sendiri seandainya perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Dengan
demikian, hak pemilik terhadap asset perusahaan dapat dirumuskan dalam
persamaan berikut:
Capital
= Aktiva - Liabilities
Seandainya
pada awal pendirian perusahaan, pemiliknya menyetor uang tunai atau benda lain
senilai Rp 5.000.000,00 untuk modal awal usahanya tanpa ada hutang, maka
persamaannya adalah:
Aktiva
= Capital
Jadi, Rp 5.000.000,00 = Rp 5.000.000,00
Jika pemilik menambah modal Rp 2.500.000,00 dari hutang,
maka persamaannya menjadi: Aktiva =
Liabilities + Capital
Jadi, Rp 7.500.000,00 = Rp 2.500.000,00 + Rp 5.000.000,00
Ø Transaksi Bisnis dan Persamaan Akuntansi
Semua transaksi keuangan (peristiwa ekonomi) yang terjadi di perusahaan,
dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks akan
mengakibatkan perubahan di antara ke tiga komponen persamaan dasar akuntansi
tersebut. Perubahan yang dimaksud bisa menambah, mengurangi, atau merubah
susunan aktiva, hutang, dan/atau modal. Penyelesaian persamaan itu merupakan
hasil analisis dampak dari transaksi keuangan yang terjadi.
Untuk mempermudah dalam memahami dampak dari perubahan pada persamaan dasar
akuntansi sebagai akibat terjadinya transaksi keuangan, marilah kita cermati
contoh kasus berikut ini.
Salon Permata milik Ny. Ari, yang beralamat di Jl. Villa Bintaro 19 Jakarta,
baru dibuka awal tahun 2009, ditempatkan
di ruangan samping rumahnya. Sementara Ruangan tersebut tidak dimasukkan sebagai asset salon, tetapi
dianggap menyewa. Selama bulan Januari 2009 transaksi keuangan yang dilakukan
sebagai berikut:
1. Ny. Ari menyetor uang tunai Rp 10.000.000,00
sebagai investasi pertamanya atau modal awalnya di Salon.
2. Membeli secara tunai peralatan salon
seharga Rp 3.000.000,00
5. Membayar uang sewa kamar
untuk bulan Januari sebesar Rp 1.000.000,00
7. Membeli secara kredit dari Toko Jaya
peralatan salon seharga Rp 5.000.000,00 dan perlengkapan (suplies) salon
seharga Rp 2.000.000,00.
9. Dipinjam uang dari Bank dengan
menandatangani sebuah wesel jangka 3 bulan bunga 12% per tahun senilai Rp 7.500.000,00
14. Menyelesaikan pekerjaan merias pengantin putri Ny. Icha senilai Rp 4.500.000,00 dan dan langsung dibayar
tunai
15. Dibayar gaji pegawai untuk bulan
Januari Rp 1.500.000,00
20. Diselesaikan pekerjaan merias pengantin untuk Ibu Yunita senilai Rp 5.500.000,00.
diterima tunai sebanyak Rp 2.500.000,00 dan sisanya akan dilunasi bulan
Pebruari 2009
22. Diangsur utang
kepada Toko Makmur sebesar Rp 2.000.000,00
25. Dibayar rekening listrik untuk bulan Januari Rp 750.000,00
29. Diterima dari Ibu Yunita angsuran utangnya kepada Salon sebanyak Rp 1.500.000,00
30. Diambil uang tunai oleh Ny. Ari
sebesar Rp 1.000.000,00 untuk kepentingan pribadinya.
31. Dibayar bunga atas wesel
untuk bulan Januari sebesar Rp 75.000,00
Setiap
transaksi keuangan pada tanggal-tanggal tersebut di atas akan membawa dampak
perubahan terhadap ketiga komponen persamaan dasar akuntansi (aktiva, hutang,
dan modal). Pengaruh setiap transaksi
keuangan itu terhadap persamaan dasar akuntansi dapat dilihat dalam tabel
berikut:
AKTIVA
|
HUTANG
|
MODAL
|
|||||
Tgl
|
Kas
|
Piutang Usaha
|
Peralatan
|
Perlengkapan
|
Hutang Usaha
|
Hutang
|
Modal
|
1
|
10,000,000
|
|
|
|
|
|
10,000,000
|
2
|
-3.000,000
|
|
3.000,000
|
|
|
|
|
5
|
-1.000,000
|
|
|
|
|
|
-1.000,000
|
7
|
|
|
5.000,000
|
2.000,000
|
7.000,000
|
|
|
9
|
7.500,000
|
|
|
|
|
7.500,000
|
|
14
|
4.500,000
|
|
|
|
|
|
4.500,000
|
15
|
-1.500,000
|
|
|
|
|
|
-1.500,000
|
20
|
2.500,000
|
3.000,000
|
|
|
|
|
5.500,000
|
22
|
-2.000,000
|
|
|
|
-2.000,000
|
|
|
25
|
-750,000
|
|
|
|
|
|
-750,000
|
29
|
1.500,000
|
-1.500,000
|
|
|
|
|
|
30
|
-1.000,000
|
|
|
|
|
|
-1.000,000
|
31
|
-75.000
|
|
|
|
|
|
-75.000
|
|
16.675.000
|
1.500.000
|
8.000.000
|
2.000.000
|
5.000.000
|
7.500.000
|
15.675.000
|
Dalam
praktiknya, sepanjang perjalanan periode persamaan tersebut dapat dimodifikasi
menjadi:
Asset + Beban (biaya) = Liabilities + Penghasilan +
Capital
Dengan
demikan, data transaksi dalam kasus yang terjadi pada Salon Intandi atas dapat
disusun persamaan dasar akuntansi sebagi berikut:
Tgl
|
Keterangan
|
Aktiva + Beban
= Hutang + Pendaptn + Modal
|
||||
1
|
Setoran pemilik
|
10.000.000
|
|
|
|
10.000.000
|
2
|
Beli peralatan
tunai
|
± 3.000.000
|
|
|
|
|
5
|
Bayar sewa
gedung
|
- 1.000.000
|
1.000.000
|
|
|
|
7
|
Beli peralatan
& perlengkapan
|
7.000.000
|
|
7.000.000
|
|
|
9
|
Utang
|
7.500.000
|
|
7.500.000
|
|
|
14
|
Hasil Rias
pengantin
|
4.500.000
|
|
|
4.500.000
|
|
15
|
Bayar Gaji
|
-1.500.000
|
1.500.000
|
|
|
|
20
|
Hasil Rias
pengantin
|
5.500.000
|
|
|
5.500.000
|
|
22
|
Angsur utang
|
- 2.000.000
|
|
- 2.000.000
|
|
|
25
|
Bayar listrik
|
- 750.000
|
750.000
|
|
|
|
29
|
Angsuran Yunita
|
±1.500.000
|
|
|
|
|
30
|
Ambil prive
|
- 1.000.000
|
|
|
|
- 1.000.000
|
31
|
Bunga
|
- 75.000
|
75.000
|
|
|
|
Jumlah
|
28.175.000
|
3.325.000
|
12.500.000
|
10.000.000
|
9.000.000
|
Dua
contoh bentuk persamaan dasar akuntansi untuk menyelesaikan transaksi keuangan
tersebut tampak berbeda bukan? Namun keduanya akan menghasilkan informasi yang
sama.
Dari persamaan pertama, dapat diketahui bahwa
aktiva salon tersebut senilai Rp 28.175.000,00 yang diperoleh dengan
menjumlahkan kas sebesar Rp16.675.000,00 piutang sebesar Rp1.500.000,00
peralatan sebesar Rp 8.000.000,00 dan perlengkapan sebesar Rp 2.000.000,00. Hutang salon senilai Rp
12.500.000,00 diperoleh dengan cara menjumlahkan hutang usaha Rp 5.000.000,00
dan hutang wesel sebesar Rp 7.500.000,00. Modal yang dimiliki salon senilai Rp 15.675.000,00.
Dari
persamaan kedua, dapat diketahui secara langsung bahwa aktiva salon tersebut
sebesar Rp 28.175.000,00 dan hutangnya sebesar Rp 12.500.000,00 sedangkan modal
salon sebesar Rp 15.675.000,00 yang
diperoleh dengan cara menambahkan modal Rp 9.000.000,00 dengan pendapatan
sebesar Rp 10.000.000,00 dan dikurangi beban sebesar Rp 3.325.000,00.
Cara
yang digunakan untuk melaksanakan pencatatan setiap transaksi keuangan boleh
berbeda, namun informasi yang dihasilkannya harus sama.
Dalam
penyelesaian persamaan pertama, membuat
penggolongan pada aktiva dan hutang, sedangkan beban dan pendapatan langsung
ditambah atau dikurangkan pada modal.
Pada persamaan kedua unsur aktiva dan hutang tidak digolong-golongkan,
tetapi beban dan pendapatan dipisahkan dari modal. Dalam praktik di dunia kerja
Anda dapat menggunakan salah satu dari kedua persamaan itu, mengingat bahwa
hasil akhir atau informasi yang dihasilkan sama.
Penyelesaian transaksi ke dalam persamaan kedua terdapat
tanda ± yaitu pada tanggal 2 dan 29 Januari 2009. Tanda itu merupakan contoh
transaksi yang menyebabkan perubahan terhadap susunan aktiva. Akibat transaksi
tanggal 2 Januari, aktiva yang semula berupa uang tunai (kas) Rp 3.000.000,00
berubah menjadi peralatan salon dengan nilai yang sama, sedangkan transaksi
tanggal 29 Januari menyebabkan berubahnya aktiva yang semula piutang sebesar Rp
1.500.000,00 menjadi uang tunai dengan nilai yang sama. Kedua contoh transaksi
tersebut tidak menyebabkan bertambah atau berkurangnya nilai aktiva, hutang,
maupun modal. Contoh transaksi lain, mengaksep wesel atas hutang usaha pada
perusahaan lain. Transaksi ini menyebabkan susunan hutang berubah, yakni semula
berupa hutang usaha berubah menjadi
hutang wesel.
Selain itu, pada kenyataan di dunia bisnis akan banyak
Anda jumpai transaksi-transaksi serupa, yaitu transaksi yang menyebabkan
berubahnya aktiva, hutang, atau modal.
Contoh-contoh yang disajikan di atas hanya merupakan
sebagian kecil dari transaksi yang sebenarnya. Diharapkan contoh-contoh itu
dapat digunakan sebagai acuan dalam
penyikapan akuntansi jika ada transaksi yang sejenis.
Ø Laporan Keuangan (Financial Statement)
Anda tentunya masih
mengingat dan sudah memahami bahwa tujuan dari penyelenggaraan akuntansi adalah
menyajikan informasi keuangan. Informasi keuangan dari suatu perusahaan
tersebut berguna bagi fihak-fihak yang berkepentingan dan memerlukannya (para
pemakai) sebagai dasar untuk mengambil keputusan ekonomi. Dengan informasi
keuangan yang diperoleh, mereka akan menganalisisnya dan kemudian menentukan
keputusan ekonomi yang bermanfaat bagi pengembangan usaha mereka.
Mengingat bahwa
informasi yang termuat di dalam laporan keuangan suatu perusahaan sangat
penting bagi para pemakainya, maka penyusunannya harus memenuhi syarat kualitas
primer dan sekunder.
Kualitas primer
adalah kualitas utama yang membuat informasi akuntansi berguna sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan. Kualitas primer meliputi relevan
dan handal (reliabel).
a)
Relevan berarti bahwa laporan keuangan
(informasi akuntansi) yang disusun oleh suatu perusahaan memiliki hubungan
langsung dengan pengambilan keputusan. Informasi akuntansi dikatakan relevan
jika dapat membuat perbedaan dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh para
pemakainya. Informasi yang relevan adalah informasi yang memiliki nilai prediktif, umpan balik, dan tepat waktu.
(1)
Informasi memiliki nilai prediktif jika informasi tersebut dapat membantu para pemakainya untuk
memprediksi kinerja perusahaan di masa
depan berdasarkan peristiwa (transaksi) masa lalu, sekarang, dan yang akan
datang. Ketepatan suatu prediksi sangat tergantung dari kemampuan
para pemakai dalam menganalisis informasi dan kepekaan mereka dalam membaca peluang bisnis
di masa depan.
(2)
Informasi memiliki nilai umpan balik
(feedback) jika informasi tersebut dapat mendukung atau memberi masukan untuk
memperbaiki prediksi yang sudah dibuat oleh para pemakainya. Dengan informasi
yang diperoleh, para pemakai dapat mengevaluasi kembali prediksi yang telah
dibuat, sehingga dapat memperoleh masukan untuk menentukan apakah prediksinya
sudah benar ataukah perlu direvisi.
(3)
Tepat waktu berarti informasi akuntansi
tersebut tersedia pada saat dibutuhkan oleh para pemakainya. Dengan demikian,
informasi itu tidak kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi keputusan yang
diambil.
b)
Handal (reliable) berarti bahwa
informasi tersebut dapat dipercaya, karena cukup terbebas dari kesalahan dan
penyimpangan di dalam penyajiannya. Informasi yang handal adalah informasi yang memenuhi
syarat: dapat diperiksa, penyajian yang jujur, dan netral.
(1)
Dapat diperiksa artinya laporan keuangan (informasi
akuntansi) tersebut jika diaudit/diperiksa oleh beberapa auditor eksternal yang
menggunakan metode sama akan memperoleh kesimpulan yang sama pula.
(2)
Penyajian yang jujur artinya laporan keuangan disajikan
sesuai dengan kondisi transaksi keuangan sebenarnya (kondisi riil). Dengan
kalimat lain dapat dikemukakan bahwa suatu laporan keuangan disajikan secara
jujur jika dalam penyajiannya ada
kecocokan/kesesuaian antara transaksi yang sesungguhnya terjadi dengan laporan
yang dibuat. Jadi, dalam penyususnan laporan keuangan tidak ada unsur rekayasa.
(3)
Netral artinya tidak berpihak kepada golongan pemakai
informasi tertentu. Tujuan penyusunan laporan keuangan
adalah untuk menyajikan informasi akuntansi kepada semua pihak yang
berkepentingan (pemakai). Oleh karena itu, di suatu perusahaan hanya ada satu
laporan keuangan yang dapat dimanfaatkan
oleh siapapun yang berkepentingan. Dengan demikian tidak ada pemakai informasi
yang ”tersesat” sebagai akibat dari
penggunaan informasi yang tidak netral.
Kualitas
sekunder merupakan kualitas tambahan yang seharusnya dipenuhi dalam penyusunan
laporan keuangan. Meskipun hal ini bukan
merupakan kualitas utama, namun jika dipenuhi akan membawa dampak positip bagi
pengguna/pemakainya. Kualitas sekunder meliputi keterbandingan dan konsistensi.
a)
Keterbandingan berarti bahwa laporan
keuangan (informasi) suatu perusahaan akan lebih bermakna bagi para pemakainya
jika dapat diperbandingkan dengan informasi yang serupa dari
perusahaan-perusahaan lain. Suatu informasi dianggap dapat diperbandingkan jika sudah dievaluasi
dan dilaporkan dengan cara yang sama untuk perusahaan-perusahaan yang berbeda.
Hal ini memberikan kemungkinan bagi para pemakainya untuk mengenali dan menganalisis persamaan
atau perbedaan kondisi keuangan berbagai perusahaan karena metode akuntansi yang digunakan dapat
diperbandingkan.
b)
Konsistensi berarti bahwa laporan
keuangan (informasi) suatu perusahaan akan lebih bermakna bagi para pemakainya
jika dapat diperbandingkan dengan informasi yang serupa dari perusahaan yang
sama pada waktu yang berbeda. Dalam menyajikan informasi, perusahaan harus
memberikan perlakuan akuntansi yang sama terhadap transaksi yang sama pada
waktu-waktu yang berbeda. Seiring dengan perjalanan waktu, perusahaan bisa
mengubah metode (perlakuan) akuntansinya. Namun jika hal itu dilakukan, maka
pada periode dilaksanakannya perubahan itu perusahaan harus mengungkap (dalam
laporan keuangannya) tentang berbagai hal yang terkait dengan perubahan itu,
seperti keunggulan metode baru yang digunakan dibandingkan yang lama, alasan
mengubah metode tersebut, sifat dan dampak atas perubahan tersebut terhadap
kondisi finansialnya.
Bentuk formal
dari informasi keuangan suatu perusahaan adalah laporan keuangan (financial
statement). Pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dijelaskan bahwa informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan suatu perusahaan bersifat umum. Hal ini
berarti bahwa laporan kuangan suatu perusahaan disajikan dan ditujukan kepada
semua pihak yang berkepentjngan terhadap informasi itu, baik dari unsur
internal perusahaan maupun dari unsur eksternal. Dengan demikian, laporan
keuangan tersebut tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap
pemakainya. Secara umum tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Informasi ini diharapkan dapat
bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan para pihak yang berkepentingan
(pemakai) dalam upaya mencari bahan
masukan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas 5 (lima)
komponen, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan
arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Dengan lima komponen laporan itu,
diharapkan dapat memberi gambaran yang relatif komprehensif tentang kondisi
keuangan suatu perusahaan. Dari lima komponen tersebut, laporan keuangan yang dibahas dalam bagian II
modul ini hanya tiga jenis, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
dan neraca. Dua jenis laporan lainnya,
yaitu laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan akan dibahas pada
modul yang lain.
a) Laporan laba rugi (income statement)
Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu
perusahaan, kita dapat melihat dari laporan keuangannya. Kinerja keuangan suatu
perusahaan harus dilaporkan, minimal sekali dalam satu periode. Salah satu
bentuk laporan keuangan yang dimaksud adalah laporan laba rugi. Laporan laba
rugi merupakan laporan tentang kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam laporan
ini disajikan jumlah pendapatan (revenue) dan biaya (expenses) serta laba atau
rugi (profit/losses) suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. Dari
laporan ini kita dapat menganalisis perbandingan antara pendapatan dengan biaya
untuk memperolehnya, sehingga dapat mengukur tingkat efisiensinya.
Contoh
transaksi yang terjadi pada Salon Intanyang telah dibukukan
dalam persamaan dasar akuntansi
di atas, jika dianggap belum ada beban dari unsur perlengkapan dan peralatan
(diasumsikan masih utuh), maka laporan laba ruginya dapat disusun seperti
berikut ini.
Salon Intan
|
|||
Laporan Laba
Rugi
|
|||
Untuk Periode
yang berakhir tanggal 31 Januari 2009
|
|||
Pendapatan
|
|
|
|
Perdapatan salon
|
|
1.000.000,00
|
|
Beban
Usaha
|
|
|
|
Biaya Sewa Gedung
|
100.000,00
|
|
|
Biaya Gaji pegawai
|
150.000,00
|
|
|
Biaya listrik
|
75.000,00
|
|
|
Biaya bunga
|
7.500,00
|
|
|
Jumlah
beban Usaha
|
|
332.500,00
|
|
Laba
bersih
|
|
667.500,00
|
|
Contoh lain, misalnya data keuangan
yang disajikan Penjahit Rapi pada tanggal 31 Desember tahun 2008 sebagai
berikut:
1. Kas Rp
55.000,00 6. Pendapatan lain-lain Rp 500,00
2.
Piutang jasa Rp 10.000,00 7.
Biaya perlengkapan Rp 3.500,00
3.
Peralatan Rp 20.000,00 8.
Gaji penjahit Rp
5.000,00
4.
Perlengkapan Rp 5.000,00 9. Biaya lain lain Rp 1.200,00
5.
Pendapatan jahit Rp 19.200,00 10.
Modal Rp
80.000.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar