STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
Ekonomi pembangunan adalah cabang
ilmu ekonomi yang sejatinya hadi ditujukan khusus untuk mengatasi masalah –
masalah yang dihadapi oleh negara-negara miskin.Tujuan utamanya adalah
bagaimana kemiskinan , pengangguran kesenjangan ekonomi ,dan sosial
antarindividu bisa teratasi sehingga kesejahteraan manusia dapat terwujudkan.
A. STRATEGI ISLAM DALAM PEMBANGUNAN
EKONOMI
1. Sejarah Ekonomi Islam
Sejak
terbitnya buku “An Inquiry into The Nature of the Wealth of Nations”nya Adam
Smith, resmilah ilmu ekonomi terlepas dari induknya (filsafat) dan lahir
sebagai salah satu cabang ilmu baru. Oleh karena itu, sejarah mencatat tahun
penerbitan buku The Wealth of the Nation itu sebagai tahun kelahiran ilmu
ekonomi yaitu tahun 1776 Masehi. Sementara itu ilmuwan dan ekonom dalam
peradaban Islam seperti Ibnu Taimiyah (1262-1328) dan Ibnu Khaldun (1332-1406)
jauh hari telah menulis dalam karyanya masing-masing terkait masalah-masalah
ekonomi seperti: masalah buruh, masalah nilai, keuangan negara, pajak, hubungan
pertumbuhan populasi dengan pertumbuhan ekonomi, hingga hukum permintaan dan
penawaran . Bahkan ekonomi pembangunanpun telah lahir jauh sebelum itu, karena
sejak instrumen zakat, infak dan sedekah menjadi kewajiban dan anjuran bagi
umat Islam sebagai solusi kemiskinan (tahun ke-2 Hijrah), maka ekonomi Islam
sejatinya telah memahami problem utama ekonomi pembangunan.
Ekonomi pembangunan sesungguhnya hadir ditujukan khusus untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara miskin yang merdeka pasca
perang dunia kedua. Namun faktanya, penduduk miskin di negara berkembang tetap
saja semakin banyak. Masalah utama ekonomi pembangunan seperti: kemiskinan,
pengangguran, kesenjangan ekonomi dan sosial antarindividu masih belum bisa
teratasi. Salah satu alasannya adalah karena tidak diperhatikannya variabel
lain seperti sosial hukum, politik, budaya dan variabel pembangunan lainnya.
Disisi lain , ekonomi Islam
mempunyai misi yang jauh lebih luas dan komprehensif , dimana ekonomi pembangunan bukan sekedar
membangun ekonomi rakyat melainkan yang lebih penting adalah membangun sikap mental (mental
attitudes) yang berarti pula membangun manusia secara utuh .Bukan saja sisi
jasmani , namun juga kebutuhan spiritual – transendental.
Pertumbuhan terma dalam terma
ekonomi modern adalah perkembangan dalam perekonomian yang menyebabkan barang
dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat meningkat , yang selanjutnya
diiringi dengan peningkatan kemakmuran masyarakat . Dalam analisis makro
ekonomi , tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu Negara diukur dengan
perkembangan peningkatan nasional yang riil yang dicapai oleh suatu negara
yaitu PNB ( Produk Nasional Bruto ) atau PDB (Produk Domestik Bruto) . Dalam
kegiatan ekonomi yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan
ekonomi fiskal yang terjadi disuatu negara seperti : pertambahan jumlah dan
produksi barang indusri , infrastuktur ,
pertambahan jumlah fasilitas publik , pertambahan produksi kegiatan – kegiatan
ekonomi yang sudah ada dan beberapa perkembangan yang lainnya .Sementara itu ,
istilah pembangunan ekonomi (ekonomi development ) biasanya dikaitkan dengan
perkembangan ekonomi dinegara-negara berkembang
. Sebagian ahli ekonomi mengartikan istilah ini sebagai “ekonomic
development is growth plus change “ (pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan
ekonomiyang diikuti oleh perubahan-perubahan dalam struktur dan corak kegiatan
ekonomi ) .Dengan kata lain , dalam mengartikan istilah pembangunan ekonomi ,
ekonomi bukan saja tertarik kepada masalah perkembangan pendapatan nasional
riil , tetapi juga kepada modernisasi kegiatan ekonomi , misalnya kepada usaha
perombakan sektor pertanian yang tradisional
, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan .Dalam
kajian ekonomi ,kedua istilah diatas terkadang digunakan dalam konteks yang
hampir sama . Banyak orang yang mencampuradukkan pengguna kedua istilah tersebut . Pencampuradukkan
istilah ini walaupun tidak dapat dibenarkan , pada dasarnya tidak terlalu
mempengaruhi kajian ekonomi , karna inti pembahasan pada akhirnya akan berhubungan
erat dengan perkembangan perekonomian suatu negara . Dalam berbagai litertur
tentang ekonomi Islam , kedua istilah ini juga ditemukan . Ekonomi islam pada
dasarnya memandang bahwa pertumbuhan ekonomi adalah bagian dari pembangunan
ekonomi . Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan dengan a suistained
growth of a right kind of output
which can contribute to human welfare ( pertumbuhan terus-menerus dari faktor
produksi secara benar yang mampu
memberikan kontribusi bagi kesejahteraan manusia ) .Berdasarkan pengertian ini
, maka pertumbuhan ekonomi menurut islam merupakan hal yang syarat nilai .
Suatu peningkatan yang dialami oleh faktor produksi tidak dianggap sebagai
pertumbuhan ekonomi jika produksi tersebut misalnya memasukkan barang-barang
yang terbukti memberikan efek buruk dan membahayakan manusia .Sedangkan istilah
pembangunan ekonomi yang dimaksudkan dalam islam adalah the prosses of
alluviating poverty and provision of
ease , comfort and decency in life (proses untuk mengurangi kemiskinan
serta menciptakan ketentraman , kenyamanan
dan tata susila dalam kehidupan ). Dalam pengertian ini , maka pembangunan
ekonomi menurut islam bersifat multidimensi yang mencakup aspek kuantitatif dan
kualitatif . Tujuannya bukan semata-mata kesejahteraan material didunia ,tetapi
juga kesejahteraan akhirat .Keduanya menurut islam menyatu secara integral .
1.
Syarat-syarat Kondisi Perilaku Ekonomi Yang
Baik
Menurut Islam untuk dapat menjad
pelaku ekonomi yang baik orang tersebut dituntun oleh syarat-syarat berikut :
1. Suatu kontak kerja
Merupakan janji dan kepercayaan yang tidak boleh dilanggar walaupun
sedikit.Hal ini memberikan suatu jaminan moral seandainya ada penolakan kewajiban dalam kontrak atau
pelayanan yang telah ditentukan .
2.
Seseorang harus bekerja
maksimal ,ketika ia menerima gaji secara penuh.Ia dicela apabila tidak memberi
kerja dengan baik
3.
Dalam Islam kerja merupakan ibadah sehingga
merupakan implikasi pada seseorang untuk bekerja secara wajar dan profesonal.
4.
Wirausaha
(Entrepreneurship)
5. Wirausaha
merupakan kunci dalam proses
pertumbuhan ekoomi dan sangat
determinan.Wirausaha memiliki funsi yang sangat dinamis yang sangat dibutuhkan
dalam suatu pertumbuhan ekonmi.
Nabi muhammad saw.dalam bebeapa hadits
menekankan pentingnya wirausaha . Dalam
hadits riwayat Ahmad beliau bersabda,”Hendaklah kamu berdagang (berbisnis)
,karna didalamnya terdapat 90 persen pintu rezeki”.Dalam hadits lain beliau
bersbda,:”sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah perdagangan (bisnis)”.
Menurut Chapran (1992) salah satu cara yang paling konstruktif dalam mempercepat pertumbuhan yang
berkeadilan adalah dengan membuat masyarakat dan individu untuk mampu
semaksimal mungkin menggunakan daya kreasi dan artistiknya secara
profesional ,produktif dan efisien. Dengan demikian , semangat
kewirausahaan dan kewirasuastaan harus ditumbuhkan dibangun dalam jiwa
masyarakat .Menumbuh kembangkan dalam jiwa kewirausahaan akan mendorong
pengembangan usaha kecil secara signifikan
. Usaha kecil , khususnya disektor produksi akan menyerap tenaga
kerjayang luas dan jauh lebih besar . Beberapa studi menunjukkan secara jela
kontribusi yang dari indusrti kecil dan usaha mikro dalam memberikan lapangan
pekerjaan dan pendapatan . Mereka mampu menciptakan lapangan kerja .Bahkan secara
tidak langsung mereka berarti mengembangkan pendapatan dan permintaan akan
barang dan jasa , peralatan , bahan baku ,dan ekspor .Mereka adalah industri
padat karya yang kurang memerlukan bantuan dana luar negeri ( asing ) ,bahkan
kadang tidak begitu bergantung kepada kredit pemerintah dibanding industri
berskala besar . Karena itu, tidak mengherankan apabila saat ini muncul
kesadaran yang meluas bahwa strategi industrialisasi modern yang berskala besar
pada dekade terdahulu secara umum telah gagal memecahkan masalah-masalah
keterbelakangan global dan kemiskinan . Kelangkaan wirausaha bahkan bisa
menyebabkan kurangnya pertumbuhan ekonomi walaupun faktor-faktor lain banyak
tersedia . Dalam hal ini pula islam sangat mendorong pengembangan semangat
wirausaha untuk menggalakkan pertumbuhan ekonomi .
5. Teknologi
Para ekonomi menyatakan bahwa kemajuan teknologi merupakan sumber
terpenting pertumbuhan ekonomi . Pertumbuhan ekonomi dianggap tidak mengikuti
proses secara sejarah gradual ,tidak terjadi terus-menerus dalam suatu keadaan
yang tidak bisa ditentukan .
Dinamika diskontiniuitas tersebut
berkaitan erat dan ditentukan oleh
inovasi-inovasi dalam bidang teknologi.
Keajuan teknologi mencakup 2 bentuk
yaitu :
a. Iovasi
produk baru
Inovasi produk berkaitan dengan
produk-produk baru yang sebelumnya tidak
ada atau pengembangan
produk-produk sebelumnya.
b. Inovasi
proses
Merupakan penggunaan tekhnik-tekhnik baru
yang lebih murah dalam
memproduksi produk-produk yang telah ada.
Islam tidak menantang konsep tentang perubahan
teknologi seperti yang digambakan diatas,bahwa dalam kenyataannya Islam
mendukung kemajuan teknologi.Perintah al-qur’an untuk melakukan
pencarian dan penelitian cukup
banyak dalam al-qur’an.Dalam terma ekonomi disebut denga penelitian dan
pengembangan (research and development ) yang menghasilkan perubahan
teknologi.Dalam al-qur’an juga ada perintah untuk melakukan eksplorasi segala
apa yang terdapat dibumi untuk kesejahteraan manusia .Eksplorasi ini jelas
membutuhkan penelitian untuk menjadikan
sumberdaya alam tersebut berguna dan bermanfaat
bagi manusia.
Filsafat Pembangunan Ekonomi Menurut Islam
.Dasa-dasar filosofis pembangunan ekonomi ini yaitu :
1. Tauhid
rubbubiyah
Yaitu,menyatakan dasar-dasar hukum Allah
untuk selanjutnya mengatur model pembangunan yang berdasarkan Islam.
2. Al ‘Adalah (keadilan )
Yaitu ,pembangunan yang tidak pincang (senjang
),tetapi pembangunan ekonomi yang merata (growth with eqity ).
3. Khilafah
Menyatakan bahwa manusia adalah
wakil Allah dimuka bumi untuk memakmurkan bumi dan bertanggungjawab kepada
Allah tentang pengelolaan sumberdaya yang
diamanahkan kepadanya.
4. Tazkiyah
Yaitu
,mnsucikan manusia dalam hubungannya dengan Allah ,sesamanya dan alam
lingkungan, masyarakat dan negara.
Berdasarkan dasar-dasar filosofis diatas
dapat diperjelas bahwa prinsip pembangunan ekonomi menurut Islam adalah:
1.
Pembangunan ekonomi dalam Islam bersifat komprehensif
dan mengandung unsur spiritual ,moral dan material .
2.
Pembangunan merupakan aktivitas yang bereriontasi
pada tujuan dan nilai . Aspek material , moral , ekonomi , sosial spiritual dan
fiskal tidak dapat dipisahkan . Kebahagian yang ingin dicapai tidak hanya
kebahagiaan dan kesejahteraan material didunia , tetapijuga diakhirat .
3.
Fokus utama pembangunan adalah manusia dengan
lingkungan kultulnya . Ini berbeda dengan konsep pembangunan ekonomi modern
yang menegaskan bahwa wilayah operasi pembangunan adalah lingkungan fisik saja
. Dengan demikian , Islam memperluas wilayah jangkauan oyek pembanguna dari
lingkungan fisik kepada manusia .
4.
Pembangunan adalah aktivitas multidimensional
sehinnga semua usaha harus diserahkan pada keseimbanga berbagai faktor dan tidak menimbulkan ketimpangan.
5.
Penekanan utama dalam
pembangunan menurut Islam ,terletak pada
pemanfaatan sumberdaya yang telah diberikan Allah kepada umat manusia dan lingkungannya semaksimal
mungkin. Selain itu , pemanfaatan sumberdaya tersebut melalui pembagian , peningkatannya secara
merata berdasarkan prinsif keadilan dan
kebenaran . Islam menganjurkan sikap syukur dan adil dan mengutuk sikap kufur
dan zalim .
Kajian
tentang pertumbuhan (growth ) dan pembangunan (development ) ekonomi dapat
ditemukan dalam konsep ekonomi islam . Konsep ini pada dasarnya telah dirangkup
baik secara emplisit maupun implisit dalam al-qur’an ,sunnah ,maupun
pemikiran-pemikiran para ulama’ islam terdahulu . Namun kemunculan kembali
konsep ini , khususnya beberapa dasawarsa belakangan ini terutama berkaitan
kondisi negara-negara muslim yang terbelakang yang membutuhkan formula khusus
dalam strategi dan perencanaan pembangunannya. Islam melihat pembangunan
ekonomi sebagai pertumbuhan kematangan manusia , dimana kemajuan materi harus
menunjang kematangan spiritual . Beberapa tujuan penting mesti diproritaskan
seperti : pertumbuhan diiringi dengan tenaga kerja penuh , stabilitas ekonomi ,
keadilan distributif dan keadilan terhadap alam .
2. Strategi Pembangunan
Ekonomi
1.
Strategi Pertumbuhan
a.
Strategi pembangunan
suatu negara akan terpusat
pada upaya pembentukan modal serta
bagaimana menanamkannya secara seimbang
,menyebar , terarah dan memusatkan ,sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi.
b.
Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan
dinikmati oleh golongan lemah melalui
proses merambat kebawah (tickle- down-effect)
pendistribusian kembali.
c.
Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan
, hal tersebut merupakan persyaratan
terciptanya pertumbuhan ekonomi
d.
Kritik paling keras dari strategi yang pertama
ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
2.
Strategi Pembangunan
dengan Pemerataan
Keadaan sosial antara si kaya dan si miskin
mendorong para ilmuan untuk mendorong alternatif . Alternatif
baru yang muncul adalah strategi pembangunan pemerataan . Strategi ini dikemukakan oleh iluan Aldeman dan Moris . Yang menonjol pada
pemerataan ini adalah ditekankannya
peningkatan pembangunan melalui
tekhnik sosial engeenering , seperti
melalui penyusunan rencana induk , paket
pogram terpadu . Dengan kata lain
,pembangunan masih diselenggarakan atas
dasar persepsi , insrtumen yang ditentukan oleh mereka yang beraa diatas . Namun ternyata model pertumbuhan pemerataan
ini juga belum mampu memecahkan masalah
pokok yang dihadapi negara-negara sedang berkembang seperti pengangguran masal ,kemiskinan
stuktural ,dan kepincangan sosial .
3.
Stretegi Ketergantungan
a.
Teori ketergantungan
muncul dari pertemuan ahli-ahli ekonomi Amerika Latin pada tahun 1965 di Mexico City . Menjelaskan dasar-dasar
kemiskinan yang diderita oleh negara – negara yang sedang berkembang ,khususnya
negara – negara Amerika Latin . Yang menarik diteori ketergantungan ini adalah
munculnya istilah dualisme utara – selatan , desa – kota , corepriphery yang
pada dirinya mencerminkan adanya pemikiran pembangunan yang berwawasan ruang .
b. Pada
tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama Strategi ketergantungan . Konsep ini timbul
muncul dikarenakan tidak sempurnanya
strategi pertumbuhan dan strategi pembangunan dengan pemerataan.
Inti darikonsep strategi ketergantungan
adalah :
1.
Kemiskinan dari
Negara-neara berkembang lebih disebabkan
karna adanya ketergantungan Negara tersebuari pihak /negara lainnya . Oleh karena itu , jika suatu negara ingin terbebas
dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi , negara tersebut harus mengarahkan
upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan
dari pihak lain . Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah meningkatkan
produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang
produksi , lebih mencintai produk
nasional .
2.
Teori ketergantungan ini
kemudian dikritik oleh Khothari denagan mengatakan “Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan
,namun sayangnya telah menjadi semacam dalih
terhadap kenyataan dari kurangnya
usaha untuk membangun masyarakat sendiri. Sebab selalu akan gampang
sekali bag kita untuk menumpahkan semua kesalahan pada pihak luar yang memeras , sementara pemerasan yang terjadi
didalam lingkungan masyarakat kita
dibiarkan kita sendiri dibiarkan saja.
4.
Strategi Yang Berwawasan Ruang
a.
Pada argumentasi Mydall dan Hirschman terdapat dua istilah yaitu yait
back – wash dan spread effects.
b.
back – wash effects adalah kurang maju dan
kurang mampunya daerah-daerah miskin untuk membangun dengan cepat disebutkan
pula oleh beberapa keadaan yang disebut Mydall.
c.
Spread effects (Pengaruh menyebar ) , tetapi pada umumnya
Spread effects yang terjadi adalah jauh lebih lemah dari back – wash effectsnya
sehingga secara keseluruhan pembangunan daerah yang lebih kaya akan
memperlambat jalannya pembangunan didaerah miskin .
d.
Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut
adalah Mydall tidak percaya bahwa keseimbangan
daerah kaya dan miskin akan tercapai
,sedangkan Hirschman perceaya , sekalipun baru akan tercapai dalam
jangka panjang.
5.
Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran strategi ini adalah menaggulangi
kemiskinan secaara masal. Strategi ini
selanjutnya dikembangkan oleh organisasi perburuhan sedunia ( ILO ) pada tahun
1975 , dengan dikeluarkannya dokumen :
Employment , growth , and basic need : A one world problem . ILO dengan
menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipengaruhi jika
pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran .
B .
EKONOMI PEMBANGUNAN PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
Dalam terma ekonomi pembangunan ini ada
beberapa literatur yang membahas dariperspktif Islam .Ia mebahas tentang konsep dan tujuan ekonomi
pembangunan dari perspektif Islam dan
mendiskusikan beberapa isu penting seperti peran pemerintah dan masalah populasi
.Menurutnya Islam melihat pembangunan ekonomi
sebagai pertumbuhan kematangan manusia dimana kemajuan materi harus
menunjang kematangan spiritual . Beberapa tujuan penting mesti diprioritaskan
seperti : pertumbuhan diiringi dengan
tenaga kerja penuh , stabilitas ekonomi
, keadilan distributif dan kepedulian
terhadap alam .
Adapun prinsip
pembangunan ekonomi perspektif Islam antara lain ;
1.
Pembangunan ekonomi dalam Islam bersifat
komprehensif mengandug unsur spiritual
,moral dan material .
2.
Fokus utama pembangunan
adalah manusuia dengan lingkungan kulturalnya .
3.
Pembangunan ekoomi adalah aktivitas
multidimensional sehingga semua usaha
harus diserahkan pada keseimbangan
berbagai faktor dan tidak menimbulkan
ketimpangan .
4. Penekanan
utama dalam pembangunan menurut Islam , terletak pada pemanfaata sumberdaya yang diberikan Allah
kepada umat manusia dan lingkungannya
semaksimal mungkin . Sama halnya dengan konsep konvensional.
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi . Faktor-faktor tersebut
adalah :
1.
Sumberdaya yang dapat
dikelola (invistible resources )
2.
Sumberdaya manusia (human resources )
3.
Wirausaha (entrepreneurship )
4. Teknologi
(tecnology )
Kekhususan
pertumbuhan dan pembangunan dalam ekonomi islam ditekankan pada perhatian yang
sangat serius pada pengembangan
sumberdaya manusia sekaligus pemberdayaan alam untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia . Ini tidak hanya diwujudkan dalam keberhasilan pemenuhan
kebutuhan aterial saja , namun juga kebutuhan dan persiapan menyongsong
kehidupan akhirat .
Islam juga melihat bahwa
faktor-faktor diatas juga sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi yaitu :
1.
Sumberdaya yang
dapat dikelola
Pertumbuhan ekonomi sangat
membutuhkan sumberdaya yang dapat digunakan dalam memproduksi aset-aset fisik
untuk menghasilkan pendapatan . Aspek fisik tersebut antara lain : tanaman
industri , mesin dan sebagainya . Pada sisi lain , peran modal juga sangat
signifikan untuk diperhatikan . Dengan demikian , proses pertumbuhan ekonomi
mencakup mobilisasi sumberdaya , merubah sumberdaya tersebut dalam bentuk aset
produktif ,serta dapat digunakan secara optimal dan efisien . Sedangkan sumber
modal terbagi dua yaitu sumber domestik (internan ) dan sumber eksternal .
Negara – negara muslim harus mengembangkan kerjasama ekonomi dan sedapat
mungkin menahan diri untuk tidak tergantung
kepada sumber ekstenal . Hal ini bertujuan untuk meminimalisir beban hutanh
yang berbasis bunga dan menyelamatkan generasi akan datang dari ketergantungan
dengan barat . Oleh karna itu , perlu upaya untuk meningkatkan sumberdaya
domestik seperti tabungan dan simpanan sukarela , pajak ataupun usaha lain
berupa pemindahan sumberdaya dari orang kaya kepada orang miskin .
2.
Sumberdaya manusia
Faktor penentu lainnya yang sangat
penting adalah sumberdaya manusia . Manusialah yang paling aktif berperan
dalam pertumbuhan ekonomi . Peran mereka mencakup beberapa bidang antara
lain dalam bidang eksploitasi sumberdaya yang ada , pengakumulasian modal ,
serta pembangunan institusi sosial ekonomi dan politik masyarakat . Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
diharapkan , maka perlu adanya efisiensi dalam tenaga kerja . Efisiensi
tersebut membutuhkan kualitas professional dan kualitas moral . Kedua kualitas
ini harus dipenuhi dan tidak dapat berdiri sendiri . Kombinasi keduanya mutlak
dipadukan dalam batas – batas yang rasional , Prinsip islam terlihat berbeda
dengan maenstream ekonomi konvensional yang hanya menekankan pada aspek
kualitas profesional dan mengabaikan kualitas moral . M oral selama ini dianggap
merupakan rangkaian yang hilang dalam
kajian ekonomi . Maka islam mencoba mengembalikan nilai moral tersebut .
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kajian
tentang pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi dapat ditemukan dalam konsep ekonomi Islam.Konsep ini pada dasarnya
telah dirangkum baik secara imlisit
maupun eksplisit dalam al-qur’an ,sunnah
,maupun pemikiran ulama’Islam terdahulu , namun kemunculan kembali konsep ini ,
khususnya berapa dawarsa bekangan ini
terutama berkaitan kondisi Negara-negara muslim yang terbelakang yang
membutuhkan formulasi khusus dalam
straegi dan perencanaan
pembanguannya.Islam melihat pembangunan ekonomi sebagai pertumbuhan kematangan
manusia , dimana kemajuan materi harus menunjang kematangan spiritual . Beberapa tujuan penting seperti diproritaskan
seperti :pertumbuhan diiringi dengan tenaga kerja penuh ,stabilitas ekonomi
,keadilandistributif dan kepedulian terhadap alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar