Assalamualaikum WR WB.. salam sejahtera buat kita semua, sahabat kali ini, kita akan bahas tentang EKONOMI MIKRO DAN MAKRO, Untuk mengetahui apa itu ekonomi Mikro dan makro, mari simak yang berikut ini.....toeng..toeng......
EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
Di setiap Perguruan Tinggi di Indonesia bahkan di dunia, yang didalamnya
terdapat program ekonomi, ada dua mata kuliah yang wajib diikuti oleh setiap
mahasiswanya, yakni ekonomi mikro dan ekonomi makro, baik pada jurusan
Akuntansi, Pembangunan maupun Manajemen. Dua mata kuliah
tersebut dianggap sebagai mata kuliah dasar untuk memahami ilmu ekonomi secara
keseluruhan, dan tanpa menguasai keduanya, seorang pakar ekonomi tidak dianggap
menguasai ekonomi bila tidak menguasai dua mata kuliah tersebut.
Menurut pengetahuan umum (pengetahuan dasar) pada fakultas ekonomi, teori Mikro
ekonomi didefinisikan sebagai teori ekonomi yang menelaah hubungan (prilaku)
variable ekonomi individual, atau prilaku ekonomi dalam ruang lingkup kecil,
seperti: permintaan suatu barang, produksi suatu barang, konsumsi suatu barang,
harga suatu barang dan lain sebagainya.
Adapun teori Makro ekonomi adalah teori ekonomi yang menelaah
hubungan (prilaku) variable-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan)
seperti kesempatan kerja, inflasi, Produk Domestik Bruto (PDB), pendapatan
nasional, permintaan uang, investasi nasional, jumlah uang beredar, tingkat
bunga, utang pemerintah, neraca pembayaran dan lain sebagainya. Demikianlah
definisi dari ekonomi mikro dan ekonomi makro.
Kemudian, bagaimanakah ekonomi Islam memandang tentang eksistensi teori
mikroekonomi dan makroekonomi dalam dunia akademisi, yang seolah tampak menjadi
pondasi dasar bagi para pakar ekonomi dalam membahas segala bentuk persoalan
ekonomi.
A. EKONOMI MAKRO
1. Pengertian
Ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari
kehidupan ekonomi nasional sebagai suatu keseluruhan. Analisis bersifat global
dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil
dalam perekonomian. Ekonomi makro sering disebut Teori Kesempatan Kerja (employment
theory) karena pembahasannya berkisar pada kesempatan kerja.
2. Hal-hal yang Dipelajari dalam Ekonomi Makro
Beberapa hal yang dipelajari dalam ekonomi makro antara
lain :
1. Perhitungan pendapatan nasional
2. Perdebatan antara teori-teori ekonomi, seperti
pandangan antara kaum klasik Keynes, pandangan antara aliran Keynesian dengan
aliran Moneteris, dan sebagainya.
3. Analisis penentuan pendapatan keseimbangan
4. Konsumsi dan investasi
5. Pasar barang dan pasar uang
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai
berikut :
·
Sejauh mana berbagai
sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh
sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya
bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam
keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi
kesempatan kerja penuh.
·
Sejauh mana perekonomian
dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang
cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya
terjadi deflasi.
·
Sejauh mana perekonomian
mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi
pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam
distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang
lainnya cenderung memburuk.
B. EKONOMI MIKRO
1. Pengertian
Ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang secara khusus
mempelajari bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Contoh :
1) Pasar
2) Perusahaan
3) Harga untuk satu jenis barang tertentu
4) Alokasi sumber daya ekonomi
Ekonomi mikro sering disebut Teori Harga (price theory)
karena ekonomi mikro mempelajari tentang gerak-gerik harga yaitu tentang
perubahan harga beserta dampaknya, tentang penetapan harga, baik harga untuk faktor
produksi maupun harga untuk barang hasil produksi.
Adapun hal-hal yang dikaji dalam teori ekonomi
mikro adalah :
a) Perilaku seseorang sebagai konsumen, pemilik
sumber-sumber ekonomi, dan produsen
b) Arus perputaran barang dan jasa mulai dari
produsen hingga konsumen
c) Terbentuknya harga barang dan jasa
d) Penentuan tingkat produksi agar tercapai
keuntungan maksimal
e) Pengalokasian pendapatan konsumen yang
terbatas untuk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan sehingga mencapai
kepuasan maksimal.
2. Tujuan Ekonomi Mikro
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah
menganalisis pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif
kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas di antara banyak
penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisis kegagalan pasar, yaitu
ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien serta menjelaskan
berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan
sempurna.
Dalam ekonomi mikro, istilah “kegagalan pasar” tidak
berarti bahwa sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan
pasar adalah situasi dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur
produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai
istilah ini pada situasi dimana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan
bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi
lain, pada konteks politik, pemegang modal atau saham menggunakan istilah
kegagalan pasar untuk situasi saat pasar dipaksa untuk tidak melayani
“kepentingan publik”, sebuah pernyataan subyektif yang biasanya dibuat dari
landasan moral atau sosial.
Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi
mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium),
keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian,
serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat
perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.
3. Penerapan Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro yang
diterapkan termasuk area besar belajar, banyak di antaranya menggambarkan
metode dari yang lainnya. Regulasi dan organisasi industri mempelajari
topik seperti masuk dan keluar dari firma, inovasi, aturan merek dagang.
Hukum dan Ekonomi menerapkan
prinsip ekonomi mikro ke pemilihan dan penguatan dari berkompetisi dengan rezim
legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi Perburuhan mempelajari upah,
kepegawaian, dan dinamika pasar buruh. Finansial publik (juga dikenal
dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan
kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut
(contohnya, program asuransi sosial). Ekonomi kesehatan mempelajari
organisasi dari sistem kesehatan, termasuk peran dari pegawai kesehatan dan
program asuransi kesehatan.
Politik
ekonomi mempelajari peran dari institusi politik dalam menentukan
keluarnya sebuah kebijakan. Ekonomi kependudukan, yang mempelajari
tantangan yang dihadapi oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi air dan udara,
kemacetan lalu-lintas, dan kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan
dan sosiologi. Finansial Ekonomi mempelajari topik seperti struktur
dari portofolio yang optimal, rasio dari pengembalian ke modal, analisis
ekonometri dari keamanan pengembalian, dan kebiasaan finansial korporat. Bidang Sejarah
ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan institusi ekonomi,
menggunakan metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah, geografi,
sosiologi, psikologi dan ilmu politik.
Pembahasan ekonomi mikro konvensional didasarkan pada perilaku
individu-individu yang secara nyata terjadi di setiap unit ekonomi. Karena
tidak adanya batasan syariah yang digunakan, maka perilaku dari setiap individu
dalam unit ekonomi tersebut akan bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma
dan aturan menurut persepsinya masing-masing. Oleh karena itu, ekonomi mikro
konvensional memandang bahwa memasukkan tatanan norma tertentu dalam pembahasan
perilaku dalam memenuhi kebutuhan ekonominya menjadi tidak relevan. Dalam
ekonomi konvensional, kita tidak akan pernah menemukan bagaimana perilaku
seorang konsumen apabila ia memasukkan unsur pelarangan bunga dan kewajiban
untuk mengeluarkan zakat dalam setiap pengambilan keputusannya.
Berbeda dengan ekonomi mikro konvensional, dalam pembahasan ekonomi mikro
islami, faktor moral atau norma yang terangkum dalam tatanan syariah akan ikut
menjadi variabel yang penting dan perlu dijadikan sebagai alat analisis.
Ekonomi mikro islami menjelaskan bagaimana sebuah keputusan diambil oleh setiap
unit ekonomi dengan memasukkan batasan-batasan syariah sebagai variabel yang
utama.
Mengapa belajar ekonomi mikro islam?
Kita berharap bahwa setelah mempelajari ekonomi mikro islami, kita akan
mendapatkan keyakinan yang kuat tentang teori ekonomi mikro islami yang relevan dan dapat diterapkan dalam dunia
nyata. Salah satu tujuan kita adalah bagaimana menerapkan prinsip-prinsip
ekonomi mikro islami dalam pengambilan keputusan agar mendapat solusi terbaik,
yaitu solusi yang akan menguntungkan kita dan tidak menzalimi orang lain.
C. PERBEDAAN EKONOMI MAKRO dan EKONOMI MIKRO
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro, jika dilihat dari :
Harga
a.
Ekonomi Mikro
Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja)
b.
Ekonomi Makro
Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis
a. Ekonomi Mikro
Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan
dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan,
biaya dan laba atau rugi perusahaan
b. Ekonomi Makro
Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Contohnya
pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan
kebijakan ekonomi.
Tujuan analisis
a. Ekonomi Mikro
Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya
agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
b. Ekonomi Makro
Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap
perekonomian secara keseluruhan
D.
Analisis Sejarah Ekonomi
Mikro dan Ekonomi Makro
Pengakuan dunia terhadap ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu tersendiri baru
tercipta pada abad 18 M, setelah Adam Smith menulis buku The Wealth of
Nation pada tahun 1776. Masa ini merupakan masa awal bagi perkembangan ilmu
ekonomi dunia, sebab pasca munculnya Adam Smith yang disertai dengan terbitnya
bukunya itu, yaitu buku yang menjadi rujukan bagi ekonom seluruh dunia, bahkan
hingga saat ini, mampu merangsang para pemikir ekonomi barat lainnya
menerbitkan buku-buku lain yang kemudian pemikiran didalamnya juga menjadi
rujukan bagi ekonom seluruh dunia. Dan kemudian para penulis-penulis buku
tersebut menjadi tokoh yang dikagumi semua bangsa di dunia.
Mereka itu adalah tokoh-tokoh aliran klasik yang memiliki pemikiran yang
saling mendukung dengan pemikiran Adam Smith. Seperti David Ricardo (1815),
Thomas Robert Malthus (1798), Jean Baptise Say (1832) dan John Stuart Mill
(1848). Dan teori ekonomi dari pemikiran mereka ini sering disebut dan dianggap
sebagai pondasi dasar dari teori ekonomi mikro.
Pemikiran David Ricardo yang popular adalah teori harga relative berdasar
biaya-biaya produksi, yang kemudian melahirkan teori biaya sewa tanah, teori
biaya capital (bunga), dan teori upah tenaga kerja (nilai kerja dan upah
alami). Adapun Thomas Robert Malthus pemikirannya yang popular adalah teori
populasi, yang dari pemikirannya tersebut memicu pemerintahan untuk
menggalakkan dua hal, yaitu program Keluarga Berencana (KB) dan atau
meningkatkan produksi nasional (PDB). Demikian pula pemikiran ekonomi dari JB.
Say yang mendukung pemikiran Malthus untuk meningkatkan produksi nasional,
sebab penawaran itu akan menghasilkan permintaannya sendiri, artinya setiap
produksi yang dihasilkan akan mampu dibeli/diserap oleh konsumen/masyarakat.
Dengan begitu, produksi harus terus ditingkatkan demi mengatasi problem ekonomi
dalam pandangan mereka, yaitu Scarcity (kelangkaan)
Demikianlah teori-teori dari tokoh ekonomi dunia yang pemikirannya sejak
dahulu hingga saat ini menjadi rujukan bagi seluruh bangsa di muka bumi ini.
Pemikiran mereka menjadi kurikulum wajib bagi sekolah menengah dan apalagi
perguruan tinggi di negeri ini. Dan bukan hanya sekedar teori dalam mengikuti
pemikiran mereka ini, namun teori-teori tersebut juga dipraktekkan secara nyata
ditengah-tengah masyarakat, baik oleh bangsanya sendiri maupun oleh seluruh
bangsa di dunia ini.
Namun pemikiran ekonomi mereka adalah buah hasil dari pemikiran manusia
yang merupakan makhluk lemah, hingga dapat dipastikan apabila pemikiran yang
dihasilkan oleh makhluk yang lemah sudah barang tentu akan berbuah kelemahan
pula. Hingga hal ini dibuktikan pada tahun 1929, praktek dari pemikiran mereka
berbuah bencana. Terjadilah pada saat itu peristiwa monumental dalam sejarah
perekonomian dunia, The Great Depression di Amerika, dan bahkan tidak
cukup sampai di wilayah tersebut saja, dampaknya merambah keseluruh
negara-negara Eropa bahkan belahan dunia lainnya seperti Asia.
Depresei Besar (Great Depression) adalah peristiwa yang
menghancurkan segala sendi perekonomian negara-negara dunia hingga ke level
yang lebih kecil, yaitu individu masyarakat. Pada masa ini meledaklah angka
kemiskinan karena pengangguran yang merajalela terutama di Amerika dan Eropa, inflasi
melambung tinggi menambah daya beli masyarakat mencapai titik nol. Namun dari
peristiwa tersebut, sayangnya disikapi oleh para pemikir dan pengambil
kebijakan ekonomi mereka dengan terus dan tetap merujuk pada pemikiran
tokoh-tokoh mereka yang selama ini membuat perekonomian mereka maju, yaitu
pemikiran Adam Smith, David Ricardo dan kawan-kawannya. Akibatnya tak ayal
lagi, diprediksi dan dipastikan, dan terbukti masa depresi ini tak kunjung usai
bertahun-tahun lamanya, dan korban jiwa pun terus berjatuhan.
Pemikiran maenstrim/utama dari para tokoh seperti Adam Smith dan
kawan-kawannya tersebut adalah menolak segala bentuk campur tangan pemerintah.
Jadi, apabila terjadi suatu masalah ekonomi ditengah-tengah masyarakat, menurut
mereka harus dibiarkan saja, pemerintah tidak dikehendaki dalam memberikan
solusi. Sebab masalah tersebut akan terselesaikan sendiri secara alami, yaitu
diselesaikan oleh invisible hand. Dan invisible hand yang
terbentuk adalah hasil dari mekanisme pasar, yang merupakan titik hasil dari
pertemuan sisi penawaran dan sisi permintaan. Contoh mekanisme pasar adalah
sebagai berikut: apabila pada suatu masa harga beras mahal akibat sedikitnya
jumlah produksi, maka manusia akan jarang untuk bisa menikmati beras. Ini
adalah sisi permintaan, karena harga tinggi maka permintaan akan rendah. Namun
disisi lain, disisi penawaran, karena tingginya harga beras maka akan
mengundang produsen lain untuk berkecimpung dalam produksi beras, sebab
memproduksi beras akan sangat besar keuntungannya karena harganya yang tinggi.
Maka akan melahirkan produsen-produsen baru yang memproduksi beras, alhasil
produksi beras pun meningkat. Sesuai hukum penawaran, semakin tingginya
penawaran beras di pasar oleh para produsen, tentu akan menurunkan harga beras
tersebut, sebab masing-masing produsen akan bersaing agar berasnya laku dengan
cara menurunkan harga. Akibatnya harga beras turun, dan berbisnis beraspun
tidak lagi menjadi ajang bisnis yang menggiurkan, maka satu demi satu produsen
beras pun beralih profesi meninggalkan bisnis berasnya. Sekali lagi produksi
beras menjadi sedikit, sehingga kembali melambungkan harga beras. Demikian
seterusnya, alhasil sisi permintaan dan penawaran pun bertemu di titik
equilibrium.
Demikianlah pemikiran Adam Smith dalam perekonomian, tampak sebagai solusi
jitu dari setiap problem ekonomi yang muncul. Dan teori seperti inilah yang
menjadi pegangan bagi para pengambil kebijakan pada masa itu. Sebab diyakini
bahwa kondisi sulit pada masa tersebut (depresi besar) akan terselesaikan dengan
sendirinya sebagaimana terselesaikannya masalah harga beras seperti contoh
diatas. Dan ternyata hasilnya berkata lain, penderitaan akibat masa resesi
tersebut tak kunjung usai, bahkan telah banyak mengambil korban jiwa.
Di tengah-tengah masa resesi ini muncullah pemikir ekonomi John Maynard
Keyness bersama bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money
(Teori Umum Pengangguran, Bunga dan Uang) pada tahun 1936. pemikirannya
mengkritik teori tokoh ekonomi seperti Adam Smith dkk. Yaitu dengan mengharuskan
adanya campur tangan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi. Dan
bukannya Keyness tidak mempercayai pemikiran Adam Smith mengenai invisible
hand dari mekanisme pasar, namun apabila pemerintah tidak turut campur
dalam persoalan ini, menurut Keynes dalam waktu lama masyarakat akan mati
kelaparan dalam penantian hadirnya invisible hand tersebut. Maka
pemerintah secepat mungkin turut andil dalam persoalan ini.
Pikiran utama dari Keynes adalah bagaimana pemerintah mengatasi masalah
inflasi dan pengangguran pada masa resesi ini. Mengatasi inflasi yaitu dengan
menaik-turunkan tingkat suku bunga bank, yang biasa kita kenal dengan kebijakan
moneter. Dan mengatasi masalah pengangguran dengan seberapa besar pemerintah
menggalakkan program padat karya, dengan mengambil dana yang berasal dari
pajak, maka kebijakan seperti ini biasa kita kenal dengan kebijakan fiskal.
Dengan demikian, dua tema pokok inilah yang menyebabkan munculnya pembahasan
Ekonomi Makro. Sebab masalah inflasi dan pengangguran adalah masalah kolektif
(agregat) yang belum pernah terfikirkan oleh Adam Smith bersama teman-temannya
yang tergabung dalam aliran Klasik. Dan setiap pemikiran dari para tokoh aliran
Klasik inilah yang saat ini dikenal dengan pembahasan Ekonomi Mikro. JM Keynes dikenal
sebagai bapak Ekonomi Makro karena melahirkan pemikiran agregatif, sedangkan
setiap pemikiran tokoh aliran Klasik dikenal sebagai teori-teori Ekonomi Mikro.
Jadi, lahirnya Ekonomi Makro pada tahun 1936 adalah sebagai bentuk solusi
dari permasalahan yang ditimbulkan oleh teori dan praktek Ekonomi Mikro yang
lahir sejak tahun 1776, permasalahan tersebut adalah inflasi dan pengangguran.
Dua tema utama yang menjadi pembahasan dalam ekonomi makro. Adapun materi lain
selain inflasi dan kesempatan kerja dalam ekonomi makro, merupakan hanya materi
pendukung atau alat untuk melihat apakah solusi yang diberikan ekonomi makro
menggapai sukses, seperti pembahasan PDB dan pendapatan nasional.
Kesimpulan
Ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang
mempelajari kehidupan ekonomi nasional sebagai suatu keseluruhan. Analisis
bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
unit-unit kecil dalam perekonomian.
Ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang secara khusus
mempelajari bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro, jika dilihat dari :
Harga
a.
Ekonomi Mikro
Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja)
b.
Ekonomi Makro
Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis
a. Ekonomi Mikro
Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan
dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan,
biaya dan laba atau rugi perusahaan
b. Ekonomi Makro
Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Contohnya
pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan
kebijakan ekonomi.
Tujuan analisis
a. Ekonomi Mikro
Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya
agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
b. Ekonomi Makro
Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap
perekonomian secara keseluruhan
Ekonomi Islam tidak terbagi menjadi ekonomi mikro (pembuat masalah) dan
ekonomi makro (pemecah masalah). Sebab penerapan ekonomi Islam tidak akan
menghasilkan masalah, sehingga tidak memerlukan sebuah solusi untuk mengatasi
masalah tersebut. Ekonomi Islam hanya terbagi menjadi Ilmu Ekonomi Islam dan
Sistem Ekonomi Islam.
http://ekonomipolitikislam.blogspot.com/2011/04/teori-mikro-makro-ekonomi-dalam.html
Karim, Adiwarman. 2011. Ekonomi Makro Islami. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Karim, Adiwarman. 2011. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Priyono, Eko, Supriyanto, Maryanto. 2010. Modul
Ekonomi. Surakarta : CV Hayati Tumbuh Subur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar