NAMA : ABDUSSALAM
FAKULTAS : SYARI'AH
PRODI : EKONOMI SYARIAH
SEMESTER : 1 B
1. PANDANGAN TEOLOGI TGKH.
MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MAJID TENTANG TAUHID.
Formulasi ahlussunnah
wal jama’ah Nahdlatul Wathan dalam teologi (tauhid) akidah, mengikuti paham
yang di rumuskan oleh abu hasan al-Asy’ari dan imam abu Mansyur al- maturidi.
Secara
umum, moderatisme pemikiran al-Asy’ari tampak dari beberapa ajaran teologisnya
yang mencoba mengenai semua isu teologis, yang menjadi perdebatan pada waktu
itu ajarannya menjembatani teologi
muktazilah dengan lawan lawan ekstrim mereka. Di antaranya al Asy’ari menanggap
sipat sipat tuhan adalah nyata tidak abstrak seperti pandangan Muktazilah dan
juga tidak sepertipandangan kaum antrophomorfis yang menganggap sifat sifat
Tuhan seperti sifat sifat manusia.
Sedangkan
pola pemikiran al-Maturidi,menurut Ghazali Said (1997:19) tidak banyak berbeda
dengan al as-Asy’ari,dan serta metodologis bias dikatakan sama, yang
membedakannya dalam beberapa hal, lebih liberal dalam menggunakan rasio di
bandingkan al-Asy’ari, antara lain: 1.
Ma’rifatullah dengan akal atau nash.
2.ukuran baik buruk dengan akal
atau nash,
3.kasb dan ikhtiar bergantung pada manusia atau Tuhan.
Secara
ringkas, pemikiran ahlussunnah wal jama’ah dalam teologi (tauhid) aqidah dapat
di rumuskan sebagai berikut:
1.
Dalam
hal ketuhanan mereka meyakini bahwa Allah itu mempunyai sifat (Esa dalam
zat-zatnya,sifat-sifatnya dan perbuatannya), mustahilda’addud (berbilang)
,wajib maha kuasa mustahil lemah, wajib maha berkhendak mustahil terpaksa,wajib
maha mengetahui mustahil bodoh, wajib maha hidup mustahil mati, wajib maha
bicara mustahil bisu.
2.
Dalam
hal malaikat mereka menyakini malaikat
sebagai mahluk halus yang di ciptakan dari cahaya, serta diwajibkan mengetahui
10 malaikat . dan sebelum Israfil meniup terompet tak seorangmalaikat mati.
3.
Dalam
hal kitab Allah, mereka meyakini adanya kitab Allah, kitab taurat di turunkan
kepada nabi Musa, zabur pada nabi Daud,injil pada nabi Isa dan Al qur’an pada
Nabi Muhammad.
4.
Dalam
hal nabi-nabi ALLAH, ahlussunnah wal jama’ah bahwa rasul rasul yang wajib di
ketahui ada 25 orang dan yang lain tidak wajib di ketahui.
5.
Masalah
hari kiamat, mereka meyakini bahwa setiap orang meninggal dunia akan masuk kea
lam Barzah dan di Tanya oleh Malaikat
Munkar dan Nakir.
6.
Kemudian
masalah qadla dan qadar, mereka menyakini bahwa apa yang terjadi dan akan
terjadi adalah qadla dan qadar Allah.
2. PANDANGAN TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MAJID TENTANG
TAFSIR AL-QUR’AN DAN HADIST.
Alas an ahlussunnah
wal jamaah Nahdlatul Wathan terdorong
lebih memilih mazhab imam Safi’I dari mazhab mazhab lainnya seperti
mazhab Abu Hanifah, Maliki dan Ahmad tersebut lantaran secara garis besar, mereka memandang bahwa
mazhab Imam Syafi’I mempunyai sandaran istinbat hokum yang sangat kuat, yakni:
Al-qur’an dan Al-hadist sebagai basis utama. Jika tidak di dapat di
dalamnya,maka boleh dilakukan ijtihad secara aqliyah (akal) dengan metode
khusus yang tetap mempertimbangkan dalil naqli.
3. PANDANGAN TGKH.
MUHAMMAD ZAINUDIN ABDUL MAJID TENTANG MAZHAB
FIQIH.
Pokok-pokok ajaran dan
paham berfiqih dalam ahlussunnah wal jamaah Nahdlatul Wathan menggunakan pola
mazhab, yaitu hanya mengikuti mazhab imam AL- Syafi’I, salah satu dari empat
mazhab, yaitu: mazham imam Abu hanifah,mazhab imam Ahmad,dan mazhab imam Maliki
Bin Anas.
Meskipun
para tokoh Nahdlatul wathan hanya mengikuti mazhab imam Al-Syafi’I bukan
berarti tidak boleh di ikuti yang lainnya. Dalam beberapa hal mereka juga
mengikuti mazhab, seperti mazhab Imam Abu Hanifah,mazhab Imam Maliki bin anas, dan mazhab Ahmad Bin Hambal.
Meskipun demikian, di kalangan warga Nahdlatul Wathan tetap di tegaskan bahwa
taqlid di utamakan kepada mazhab imam Al-Syafi’i. mereka memberikan alas an
karena pendapat yang di nisbatkan kepada mereka (mazhab selain imam al-
Syafi’i) adalah kurang valid lantaran tidak adanya sanad yang dapat menghindari
terjadinya perubahan dan pergantian (lihat Nu’man dan Asyi’ari,1998).
{Dr.Baharuddin.MA.2007.
Nahdlatul wathan dan perubahan social.Yogyakarta. Gentra Press.)
4. PANDANGAN TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MAJID TENTANG
TASAWUF.
Taswwuf
yang di kembangkan oleh Kyai hamzanwadi adalah ajaran tasawwuf yang dikembangkan oleh al-Ghazali dan Junaid
al-Bagdadi. Memang secara langsung Kyai Hmzanwadi tidak pernah mengatakan bahwa
dalam tasawwuf menganut paham al-Gazali, tetapi dilihat dari kitab-kitab
tasawuf yang diajarkannya setiap hari banyak karangan imam al-Ghazali seperti
kitab Ihya Uhim al-Din. Secara khusus, kyai Hamzanwadi banyak memperoleh ilmu
tasawwuf dari Syih Amin al-Kutbi. Sementara tariqat yang dikembangkan Kyai
Hamzanwadi adalah tariqat Hizib Nahdlatul Wathan yang diterimanya dari seorang
guru kesayangannya, yakni al-Allamah Fadlilat al-Magfurllah Maulana al-Syeikh
Hasan Muhammad Masysyath di Makkah.Tujuan dan munculnya tariqat Hizib
Nahdlatul Wathan ini adalah untuk melindungi masyarakat dari ajaran-ajaran
tarekat lain yang menyimpang dari ajaran islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar